Fitur Google Berbasis AI Kini Hadir di Indonesia
Marikupas - Google pada akhirnya meluaskan percobaan fitur "Search Generative Experience" ke 120 negara/wilayah, termasuk Indonesia. Fitur kecerdasan bikinan generatif (generative artificial intelligence/AI) itu pertama kalinya pada uji coba di Amerika Serikat pada 15 Agustus kemarin. Di akhir Agustus, percobaan fitur AI di Google Search ini dibawa ke India dan Jepang.
Dalam website Google, Senior Director Product Management di Google Search, Hema Budaraju ikut umumkan empat bahasa baru yang dibantu oleh Search Generative Experience, yakni bahasa Indonesia, Korea, Spanyol, dan Portugis. Maka sekarang, keseluruhan ada tujuh bahasa yang dibantu oleh SGE, yakni bahasa Inggris, Hindi, bahasa Indonesia, Jepang, Korea, Portugis (Brasil), dan Spanyol (Amerika Latin). "Bila contohnya, Anda merupakan pengucap bahasa Spanyol yang ada di AS, sekarang Anda bisa memakai AI generatif di Search dalam bahasa alternatif Anda," kata Budaraju.
Fitur dari AI SGE dapat dicoba pemakai Chrome Indonesia dengan ikut program Search Labs Google. Sesudah diaktifkan, pemakai dapat coba fitur AI SGE di Chrome di desktop atau program Google di Android dan iOS. Di 120 negara yang baru dibantu, SGE telah bisa dijangkau di Chrome versi desktop mulai 8 November 2023. Fitur SGE akan ada di program Google dalam beberapa waktu ke depan. Dalam situs Search Labs, percobaan SGE ini ditarget akan usai pada Mei 2024.
Menurut pihak Google, SGE sekarang masih dalam tahap mengumpulkan saran dan mengumpulkan pengalaman pemakai. "Kami belum mempunyai gagasan masa mendatang SGE untuk dibagi," kata jubir Google Craig Ewer pada sebuah pernyataan, seperti dihimpun dari The Verge.
Fitur AI Search Generative Experience ini tidak serupa dengan chatbot berbasiskan AI seperti Google Bard, Bing AI (sekarang dapat dijangkau di Chrome), dan ChatGPT. SGE ialah fitur uji coba yang digabungkan di Google Search, bukan program/situs terpisahkan seperti Google Bard, Bing AI, atau ChatGPT. Sekarang ini, fitur SGE ini dites untuk menambah pengalaman penelusuran pemakai di Google Search. Bila Google mengetahui jika fitur SGE bisa dipakai untuk jawab pertanyaan, karena itu sisi atas halaman hasil penelusuran akan tampilkan tanggapan yang dibuat AI.
Hasil AI ini ibarat jawaban singkat dari pertanyaan/kueri yang ditempatkan pemakai. Maka, tidak seluruhnya pertanyaan tampilkan hasil AI dari fitur SGE. Juga, hasil penelusuran tradisionil berbentuk link ke beragam website tetap ada di bawah. Fitur SGE pun tidak sehebat chatbot AI Google Bard, Bing AI, dan ChatGPT, khususnya dalam soal membuat suatu hal baru sama sesuai perintah pemakai.
Pemakai dapat membuat caption sosial media, puisi, laporan, gambar, sampai kode program yang betul-betul baru di chatbot AI Google Bard, Bing AI, dan ChatGPT. Sementara fitur SGE di Google Search cuma akan merangkum caption sosial media atau hal yang lain untuk kebutuhan pemakai dari website yang berada di Google Search, lengkap dengan link ke website untuk sumber.
Fitur dari Search Generative Experience
Sekarang ini, pemakai dapat mencoba fitur AI Search Generative Experience di Google Search untuk banyak hal, seperti berikut:
- Pemakai dapat ajukan pertanyaan tipe baru lebih kompleks serta lebih preskriptif.
- Pemakai dapat memperoleh inti topik bisa lebih cepat, dengan link ke hasil website yang berkaitan untuk eksplorasi topik.
- Pemakai dapat ajukan pertanyaan kelanjutan (follow-up) di fitur Conversation/percakapan.
- Saat minta terjemahan, Search sekarang bisa minta Anda memverifikasi satu kata yang kemungkinan banyak memiliki makna (tie dengan "dasi" atau "mengikat" atau "seri", umpamanya). Fitur ini akan ada untuk terjemahan bahasa Inggris ke bahasa Spanyol segera di AS, menyusul di semakin banyak negara dan bantuan bahasa.
- Dalam hasil penelusuran SGE, Google akan biarkan pemakai arahkan kursor ke istilah pengodean dan kesehatan tertentu untuk pelajari selanjutnya mengenai istilah itu. Awalnya, pemakai dapat arahkan kursor ke istilah sains, ekonomi, dan sejarah tertentu.